Dukung Tanpa Merusak: Jaga Nama Baik Garuda!
Jakarta, TirtaNetwork.com –
Setelah Timnas Indonesia dijatuhi denda sebesar Rp400 juta oleh FIFA atas pelanggaran pasal 15 tentang diskriminasi saat laga kontra Bahrain pada Jumat, 25 Maret 2025, PSSI langsung mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh suporter agar menjaga ketertiban dan keamanan stadion. Insiden tersebut melibatkan tindakan diskriminatif dari sebagian suporter yang dianggap melanggar nilai-nilai fair play dan keberagaman yang dijunjung tinggi oleh FIFA.
Dalam pernyataan resminya, PSSI menyampaikan bahwa potensi sanksi akibat persoalan stadion tidak hanya menyangkut denda finansial, tetapi juga bisa berdampak besar pada masa depan sepak bola nasional.
“Jika kita gagal menjaga ketertiban dan keselamatan di stadion, bukan hanya denda yang menanti. Nama baik Indonesia sebagai tuan rumah bisa tercoreng di mata dunia,” tegas PSSI dalam imbauannya.“

Para pemain timnas menghampiri ribuan suporter yang memadati GBK, sesuai laga melawna Bahrain. Indonesia menang 1-0 atas bahrain.
Beragam Potensi Sanksi Mengintai
PSSI memaparkan secara gamblang bentuk-bentuk sanksi yang bisa dijatuhkan FIFA jika pelanggaran kembali terulang, di antaranya:
- Sanksi Finansial:
Denda antara Rp98 juta hingga Rp295 juta bisa dikenakan jika terjadi pelanggaran terkait keamanan stadion, baik sebelum, selama, maupun sesudah pertandingan. - Penutupan atau Pembatasan Stadion:
Dalam kasus yang dianggap berat, FIFA bisa menutup stadion sementara atau secara permanen, jika stadion dinilai tidak aman atau tidak memadai. - Pembatalan atau Diskualifikasi Pertandingan:
Pertandingan bisa dibatalkan atau tim didiskualifikasi dari kompetisi jika masalah kapasitas dan keamanan tidak ditangani dengan baik. - Reputasi Dipertaruhkan:
Jika semua sanksi itu dijatuhkan, maka Indonesia sebagai tuan rumah pertandingan akan kehilangan kepercayaan internasional.
Risiko Kelebihan Kapasitas: Bahaya Nyata
Selain potensi sanksi dari FIFA, PSSI juga menyoroti risiko berbahaya akibat kelebihan kapasitas penonton di stadion. Beberapa hal yang ditekankan antara lain:
Masalah Pengendalian Massa:
Kepadatan berlebih membuat pengelolaan massa jadi sulit, yang bisa memicu kepanikan dan cedera.
Kemacetan Pintu Masuk dan Keluar:
Titik masuk dan keluar stadion bisa menjadi sumber kemacetan fatal, menghambat alur evakuasi.
Tantangan Evakuasi Darurat:
Stadion yang penuh sesak menyulitkan proses evakuasi saat kondisi darurat, seperti bencana atau gangguan keamanan.
Risiko Cedera dan Kematian:
Benturan antarpenonton atau jatuh karena dorongan bisa menimbulkan cedera serius, bahkan korban jiwa.
Kampanye “Jaga Kandang Garuda”
PSSI kini menggencarkan kampanye bertajuk “Jaga Kandang Garuda” sebagai bentuk ajakan kepada seluruh elemen suporter untuk menjaga etika, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan berlangsung. Kampanye ini menekankan bahwa menjadi suporter bukan hanya soal semangat, tapi juga soal tanggung jawab bersama dalam menjaga nama baik Indonesia di kancah internasional.
“Jadilah bagian dari solusi, bukan sumber masalah. Jangan sampai ulah segelintir orang merugikan seluruh bangsa,” tutup imbauan resmi dari federasi sepak bola tertinggi di Indonesia itu.”
Dengan semakin ketatnya pengawasan dari FIFA, dan mengingat pentingnya peran suporter dalam mendukung timnas di rumah sendiri, sudah saatnya seluruh pihak bersatu menjaga atmosfer stadion yang sehat, aman, dan membanggakan.(gi)