Simon Tahamata Resmi Gabung Timnas Indonesia! Sosok Legenda Belanda Keturunan Maluku yang Siap Buru Talenta Diaspora!

Tirtanetwork.com | Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola nasional! Simon Tahamata, legenda sepak bola Belanda berdarah Maluku, resmi bergabung dengan Timnas Indonesia. Pria yang pernah memperkuat Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda ini ditunjuk sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) untuk mendukung proyek besar Patrick Kluivert.

Langkah ini diyakini menjadi kunci penting dalam transformasi Timnas Indonesia menuju level dunia. Tak hanya sekadar nama besar, Tahamata membawa pengalaman, jaringan, dan pengaruh diaspora Indonesia di Eropa, terutama di Belanda.

Apa Peran Simon Tahamata di Timnas Indonesia?

Dalam jabatannya sebagai Kepala Pemandu Bakat, Simon Tahamata akan bertanggung jawab untuk:

Mengidentifikasi dan merekrut talenta potensial, baik dari dalam negeri maupun dari komunitas diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya di Belanda.

Membangun jaringan scouting yang modern dan berbasis data.

Berkoordinasi langsung dengan Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, Nova Arianto, dan staf pelatih lainnya.

Menjaga keberlanjutan dan kualitas pembinaan pemain muda, sebagai pondasi timnas masa depan.

“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Begini Cara Kerja Scouting Pemain Diaspora!

Bagi banyak orang, scouting masih terdengar samar. Tapi dalam sepak bola modern, ini adalah tulang punggung kesuksesan tim. Berikut penjelasan singkat cara kerjanya:

Data Mining & Statistik Pemain
Mengumpulkan statistik dari ratusan liga, seperti xG (expected goals), key passes, duels won, hingga heatmap posisi.

Verifikasi Keturunan dan Legalitas
Apakah pemain benar-benar memiliki darah Indonesia? Apakah punya peluang naturalisasi? Inilah mengapa sosok seperti Tahamata penting, karena ia paham komunitas diaspora secara mendalam.

Penilaian Teknikal dan Mental
Tak cukup berbakat—scout juga menilai konsistensi, adaptasi, dan motivasi pemain untuk membela Garuda.

Pendekatan Personal
Pemain diaspora perlu didekati secara manusiawi. Di sinilah pengaruh dan pengalaman hidup Simon Tahamata sebagai figur diaspora sukses menjadi faktor pembeda.

Profil Lengkap Simon Tahamata: Dari Ajax ke Garuda

Nama Lengkap: Simon Melkianus Tahamata

Tempat & Tanggal Lahir: Vught, Belanda, 26 Mei 1956

Darah Keturunan: Maluku (Indonesia)

Karier Profesional:

Debut Timnas Belanda: 22 Mei 1979 vs Argentina (FIFA Anniversary)

Caps & Gol: 22 penampilan, 2 gol (1979–1986)

Ajax Amsterdam (1975–1980):

    149 laga, 17 gol, 33 assist

    3x Juara Eredivisie, 1x Piala KNVB

    Semifinal Piala Eropa I (1979–1980)

Standard Liège (1980–1984):

    129 laga, 40 gol

    2x Liga Belgia, 1x Piala Belgia

    Finalis Piala Winners 1981–1982

Feyenoord, Beerschot, Germinal Ekeren (1984–1996)

Pensiun: 1996

Karier Kepelatihan & Akademi:

Pelatih muda di Ajax, Standard Liège, Beerschot, Al Ahli

Pendiri Simon Tahamata Soccer Academy (2015–sekarang)

Diakui sebagai salah satu pengembang bakat muda terbaik di Eropa

“Oom Simon, Terima Kasih”

Pada 3 Maret lalu, Simon Tahamata mendapat penghormatan khusus dari Ajax Amsterdam. Di Stadion Johan Cruyff, para suporter membentangkan spanduk bertuliskan:

“Oom Simon, Terima Kasih.”

Ia tampak emosional, mengenang perjalanan panjangnya sebagai legenda Ajax dan diaspora Indonesia yang sukses.

Tiba di Indonesia Akhir Mei

Simon Tahamata dijadwalkan mendarat di Jakarta pada akhir Mei ini, dan langsung bergabung dalam pemusatan program scouting dan pembinaan jangka panjang PSSI. Ia menyatakan:

"Terima kasih atas semua pesan yang baik. Saya menantikan bekerja bersama Coach Patrick Kluivert dan staf teknis lainnya di Indonesia,” kata Tahamata.

Gabungnya Simon Tahamata bukan cuma simbol kejutan dari PSSI, tapi juga langkah strategis yang menunjukkan bahwa Timnas Indonesia sedang membangun fondasi global.

Dengan kombinasi pelatih kelas dunia, jaringan diaspora, dan semangat nasionalisme yang dibawa oleh figur seperti Simon, Garuda sedang bersiap untuk terbang lebih tinggi. (gy)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *