GP Ansor Kota Probolinggo Dipimpin Salamul Huda, Siap Mandiri dan Jawab Tantangan Zaman
Probolinggo, (Tirtanetwork.com) – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Probolinggo resmi memasuki babak baru. Bertempat di Aula Hotel Paseban Sena, jajaran pengurus baru Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kota Probolinggo resmi dilantik dengan mengusung semangat kaderisasi militan, mandiri, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Pelantikan yang berlangsung pada Sabtu (28/6/2025) itu turut dihadiri ratusan kader Ansor, jajaran Forkopimda Kota Probolinggo, serta Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin. Suasana khidmat menyelimuti acara yang menjadi momentum penting kebangkitan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama ini.
PC GP Ansor Kota Probolinggo kini dinakhodai oleh Salamul Huda, sosok muda yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial serta memiliki latar belakang sebagai aktivis dan praktisi hukum. Dalam pidatonya, Salamul menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan awal dari pengabdian nyata.
“Kami akan membangun GP Ansor yang tidak hanya religius, tapi juga solutif dan progresif. Kaderisasi menjadi fokus utama, disertai pemberdayaan ekonomi yang konkret,” tegasnya.
Salah satu gebrakan Salamul adalah meluncurkan program bertajuk “Ansor Harus Bisa Berbisnis” Lewat program ini, setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) akan membentuk badan usaha mandiri guna mendukung kemandirian ekonomi kader.
“Kita ingin Ansor berdikari. Tema besar yang kami bawa adalah Pangan Berdaulat, Rakyat Bermartabat,” jelasnya.
Sebagai panduan gerakan, GP Ansor Kota Probolinggo memperkenalkan filosofi baru bernama BERSOLEK, singkatan dari Beribadah, Sosial, Ekonomi, dan Kolaborasi. Filosofi ini dirancang sebagai fondasi untuk membangun organisasi yang kuat secara spiritual, aktif secara sosial, produktif secara ekonomi, dan terbuka untuk kolaborasi.
Salamul juga menanggapi isu nasional soal ketahanan pangan. Ia menegaskan, GP Ansor dan Banser akan menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas pangan di daerah.
“Kalau ada yang coba mengganggu ketahanan pangan di Kota Probolinggo, Ansor dan Banser akan siap pasang badan,” ucapnya tegas.
Lebih dari itu, Ansor mulai menunjukkan langkah konkret dengan menyerap hasil pertanian lokal untuk kemudian diolah menjadi produk bernilai tambah. Skema ini diyakini mampu menciptakan ekonomi kolektif yang berkelanjutan serta menyejahterakan masyarakat.
Salamul juga membantah anggapan miring tentang Banser. Ia menyatakan bahwa Banser bukanlah tempat pengangguran, melainkan wadah bagi individu produktif dari berbagai latar belakang profesi.
“Banser berisi pengusaha, pelaku UMKM, biro travel, hingga anggota legislatif. Kalau tidak serius, lebih baik mundur dari barisan,” ujarnya lantang.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musyaffa’ Syafril, mengapresiasi semangat baru kepengurusan Ansor Probolinggo. Ia mengingatkan pentingnya menjaga etika dan nilai-nilai keislaman dalam setiap gerakan.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, menyambut baik peran aktif GP Ansor dalam pembangunan daerah, khususnya dalam mendorong kemandirian ekonomi.
“Pemuda tak harus kaya untuk berbuat. Yang penting kreatif, komunikatif, dan kolaboratif,” ujar Aminuddin.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkot akan melibatkan GP Ansor dalam Tim Percepatan Investasi sebagai bentuk kepercayaan terhadap kontribusi nyata generasi muda dalam pembangunan Kota Bayuangga. (qq)